Kesenian & Kebudayaan Kota Malang
Posted by amaah on Mar 20, 2011 in Entertainment, Event | About MG | 2 comments
Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur, dan dikenal dengan julukan kota dingin. Selain dikenal dengan julukan Kota dingin, julukan Kota Malang di mata masyarakat Indonesia beraneka ragam seperti contohnya Paris van East Java, Kota Wisata, Kota Militer, Kota Sejarah, Kota Olahraga, Kota Apel, Kota Susu, Kota Kuliner serta salah satunya ialah kota Budaya dan Kota Keseni.
Kesenian Kota Malang | |||||
SENI TRADISIONAL | SENI MODERN | SENI MUSIK | SENI RUPA | TARI MODERN |
LEMBAGA KESENIAN |
Tari Topeng Cerita Panji Campur Sari Tari Tradisional Lain |
Grafis / Animasi Komputer Sastra dan Penulisan |
Rock Alternatif Jazz Fusion Dang Dut Folk Song Musik Jalanan Kolintang Paduan Suara Musik Kampus dan Teater |
Seni Lukis Seni Patung |
Aerobik Balet |
Teater Sanggar Tari Fashion Agen Seni Galeri Seni Dewan Kesenian Malang Sanggar Majapahit |
Kebudayaan Kota Malang
Kekayaan etnis dan budaya yang dimiliki
Kota Malang berpengaruh terhadap kesenian tradisional yang ada. Salah
satunya yang terkenal adalah Wayang Topeng Malangan (Topeng Malang),
namun kini semakin terkikis oleh kesenian modern. Gaya kesenian ini
adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Madura, dan Tengger).
Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-kultur, yaitu
sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi,
sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa
budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Etnik masyarakat Malang
terkenal religius, dinamis, suka bekerja keras, lugas dan bangga dengan
identitasnya sebagai Arek Malang (AREMA) serta menjunjung tinggi
kebersamaan dan setia kepada Malang.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang
merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya
Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa
Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda
Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang semakin
berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini
merupakan hasil dari kreatifitas dan inovasi masyarakat asli Kota
Malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh
masyarakat Malang namun baru sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh
masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga sampai luar daerah
bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran
bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun
peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Festival tahunan yang menjadi event ikon tersendiri Kota Malang juga sering diadakan setiap tahunnya. Beberapa festival kota tahunan diantaranya adalah:
- 1. Festival Malang Kembali : Diadakan untuk memperingati HUT Kota Malang, biasa digelar pada tanggal 21 Mei. Festival ini mengusung situasi kota pada masa lalu, mengubah jalan-jalan protokol kota menjadi museum hidup selama kurang lebih 1 minggu festival ini diadakan.
- 2. Karnaval Lampion : Biasa diadakan untuk merayakan hari raya imlek.
- 3. Karnaval Bunga
Kekayaan Ragam Seni dan Budaya Malang
MALANGISME - Koat Malang
selain terkenal sebagai salah satu kota yang berhawa dingin di Indonesia. Bumi
Arema juga menyimpan berbagai kekayaan seni dan budaya bangsa yang luar biasa.
Mulai dari makanannya seperti Bakso,
Keripik Tempe dan Apel Malang.
Selain itu
hawanya yang sejuk seperti penjelasan awal tadi. Walaupun sekarang hawa Malang
sudah sangat panas, tapi citra itu masih ada dibenak setiap orang ketika
pertama kali mendengar kata Malang.
Disamping dua
hal tadi Malang juga terkenal dengan budaya dan kerajinannya seperti, Topeng
Malangan, Keramik Dinoyo, Tari Malangan
dan Jarang Kepang. Bangunan tuanya juga tak kalah menggoda, seperti Tokok Es
Krim “Oen”, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan Inggil dan lain-lain.
Dan wisata
sejarah yang tak kalah menariknya adalah mengunjungi candi-candi yang ada.
Malang juga disebut sebagai kota seribu candi. Karena Berbagai candi ada di
Kota ini, mulai dari Candi Singosari, Candi Badut, Candi Sumberawan dan
lain-lain.
Yang paling
terakhir, ciri khas Malang sekali adalah bahasa Walikan. Dimana biasanya para
penduduk asli Malang suka menggunakan bahasa walikan. Bahasa walikan adalah
bahasa yang dibolak-balik seperti makan jadi nakam dan lain-lain.
Topeng Malangan ( Muhammad Khairuddin)
Di
Kota Malang terdapat seni pemahatan topeng yang asli bercirikan khas Malang.
Berdasarkan beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa Topeng Malang adalah
sebuah kesenian kuno yang usianya lebih tua dari keberadaan Kota Apel ini.
Topeng ini pun sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Gajayana kala itu. Para
pemahat Topeng Malangan sudah turun temurun sampai sekarang, walaupun jumlahnya
tidak terlalu melonjak banyak. Pada jaman dulu apresiasi pada Topeng Malang ini
diwujudkan dengan bentuk pertunjukan saat ada acara tertentu seperti
pernikahan, selamatan, dan hiburan pejabat tinggi kala itu.
Topeng
Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di Indonesia, dimana corak khas
dari pahatan kayu yang lebih kearah realis serta menggambarkan karakter wajah
seseorang. Ada banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti
karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai
karakter yang sifatnya tidak teratur.
Sajian ini nantinya dikolaborasikan
dengan tatanan rias dan pakaian untuk memainkan sebuah pewayangan atau cerita
tertentu menggunakan Topeng Malang. Perkemgbangan saat ini Topeng Malang sudah
dapat dinikmati dalam bentuk drama, ada yang menceritakan tentang sosial dan
humoran.
Tari Topeng Malangan (Pretty Isyana C.D)
“Tari Topeng Malang” dapat diartikan sebagai gerakan badan
yang berirama dengan diiringi bunyi-bunyian dengan menggunakan penutup muka
yang menyerupai muka orang. Tari ini murni berasal dari Malang.
Kedungmonggo sebagai sebuah dusun di kaki gunung Kawi
merupakan salah satu kantong persebaran seni budaya tari topeng Malang.
Kondisi daerah Malang secara eksternal juga didukung dengan
polesan konstruksi budaya Hindu-Jawa di lokasi sekitar dusun Kedungmonggo
mengingat akar sejarah kemunculan tari topeng adalah hasil ritual kebudayaan
Hindu.
Bahasa Walikan (Moh. Nadlir)
Bahasa Walikan
Malang berasal dari pemikiran para pejuang tempo doeloe yaitu kelompok Gerilya
Rakyat Kota (GRK). Bahasa khusus ini dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan,
efektifitas komunikasi sesama pejuang selain juga sebagai pengenal identitas
kawan atau lawan.
Jaman
penjajahan, banyak pasukan Belanda yang menyusup menjadi mata-mata di dalam
kelompok pejuang Malang. Mata-mata ini banyak yang mampu berkomunikasi dalam
bahasa daerah dengan tujuan menyerap informasi dari kalangan pejuang GRK.
Seorang tokoh
pejuang Malang pada saat itu yaitu Pak Suyudi Raharno mempunyai gagasan untuk
menciptakan bahasa baru bagi sesama pejuang sehingga dapat menjadi suatu
identitas tersendiri sekaligus menjaga keamanan informasi. Bahasa tersebut
haruslah lebih kaya dari kode dan sandi serta tidak terikat pada aturan tata
bahasa baik itu bahasa nasional, bahasa daerah (Jawa, Madura, Arab, Cina)
maupun mengikuti istilah yang umum dan baku. Bahasa campuran tersebut hanya
mengenal satu cara baik pengucapan maupun penulisan yaitu secara terbalik dari
belakang dibaca kedepan.
Bangunan Tua Bersejarah (Adi Nugroho)
Kawasan Ijen,
siapa yang tidak kenal dengan tempat itu, karena itu telah menjadi salah satu
trade mark kota malang. Bangunan Kunonya yang tertata rapi dan juga jalannya
yang membuat nyaman berkendara ataupun untuk berjalan kaki. Sayang saat mulai
di renovasi dan diubah ke bangunan yang lebih modern.
Di Kota Malang
selain Kawasan Ijen terdapat banyak sekali bangunan tua, seperti Toko Es Krim
Oen, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan Inggil, Wisma Tumapel, Balai kota dan
lain-lain. Tapi sekali lagi sayangnya banyak yang tidak terawat. Karena itikad
dari Pemkot untuk melestarikannya sangat kurang. Jika bangunan kuno tersebut kalau
bisa dilestarikan akan semakin menarik minat para wisatawan local maupun
wisatawan asing.
Candi-candi di Malang (Arlissya Kumala)
Candi Singosari
Salah satu peninggalan bersejarah di
Malang adalah candi Singosari. Dikenal juga dengan candi Kendedes, dibangun
untuk menghormati Raja Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singasari yang
meninggal tahun 1292.
Didirikan tahun 1300 bersamaan dengan
diselenggarakannya upacara shrada ditempat ini. Ciri khas candi singasari
adalah dua arca raksasa Dwarapala, yang diyakini sebagai penjaga istana.
Candi
Jago
Candi
jago atau jajaghu didirikan antara tahu 1275 - 1300 M. dipercaya sebagai tempat
penguburan abu raja Wisnuwardhana, raja ke 4 Singhasara.
Memiliki hiasan
ornamen yang indah, identik dengan candi penataran di Blitar. Terletak di desa
Jago kec Tumpang sekitar 22 km arah timur kota Malang.
Candi
Kidal
Candi Kidal memiliki tinggi 17 meter,
namun sekarang tinggal sekitar 12,5 meter. Memiliki pondasi persegi empat, dengan pintu candi
menghadap ke timur. Diatas pintu candi terdapat kepala raksasa dan singa dan
memiliki ornamen cuplikan kisah mahabharata. Candi ini terletak di desa Rejo
Kidal kec Tumpang, sekitar 24 km
arah timur Malang.
Candi Badut
Candi Badut terletak di Dukuh Gasek, Desa
Karang Besuki, Kesamatan Dau, Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Candi Badut
terletak di kaki Gunung Kawi. Candi Badut diyakini adalah peninggalan
Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam
prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum
jurusan Tidar. Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun dan diyakini
adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam
prasasti Dinoyo bertahun 760
Masehi.
Kata Badut di sini berasal dari bahasa
sansekerta “Bha-dyut” yang berarti sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya.
Hal itu terlihat pada ruangan induk candi yang berisi sebuah pasangan arca
tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk lingga dan yoni. Pada bagian
dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara.
Pada relung utara terdapat arca Durga Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat
arca Ganesha. Dan disebelah Selatan terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai
Mahaguru. Namun diantara semua arca itu hanya arca Durga Mahesasuramardhini
saja yang tersisa.
Candi Sumberawan
Candi Sumberawan hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Kecamatan Singosari Malang. Dengan
jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari. Candi ini Merupakan peninggalan Kerajan Singhasari dan digunakan oleh
umat Budha pada
masa itu.
Candi
Sumberawan terletak di desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang,
+/- 6 Km, di sebelah Barat Laut Candi Singosari, candi ini dibuat dari batu
andesit dengan ukuran P. 6,25m L. 6,25m T. 5,23m dibangun pada ketinggian 650
mDPL, di kaki bukit Gunung Arjuna. Pemandangan di sekitar candi ini sangat
indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya. Karena itulah disebut Candi Sumberawan.
MAKANAN KHAS MALANG
Malang
Bakso
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
asal mula bakso atau baso
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia hal ini ditunjukkan dari istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, dalam Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat Bakso adalah Solo dan Malang yang disebut Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan dengan khas Jawa. Bakso berasal dari China tetapi berbeda dengan bakso Malang dan Solo. Bakso China biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan warnya agak kecokelatan serta bentuknya tidak bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat dari daging sapi, berwarna abu abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso China biasanya tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang disajikan dengan kuah melimpah.Variasi
- Bakso urat: bakso yang diisi irisan urat atau tendon dan daging tetelan kasar
- Bakso bola tenis atau bakso telur: bakso berukuran bola tenis berisi telur ayam rebus
- Bakso gepeng: bakso berbentuk pipih
- Bakso ikan: bakso berbahan daging ikan
- Bakso udang: bakso berbahan dari udang
- Bakso Malang: hidangan bakso dari kota Malang, Jawa Timur; lengkap dengan mi kuning, tahu, siomay, dan pangsit goreng. Pedagang bakso Malang yang terkenal adalah Henky Eko Sriyantono pemilik Bakso Malang Kota Cak Eko.
- Bakso Karimunjawa atau lebih dikenal Bakso Ikan Ekor Kuning adalah bakso yang bahannya berasal dari Ikan Ekor Kuning.
- Bakso Solo dan Bakso Wonogiri: hidangan bakso yang berasal dari Solo dan Wonogiri, bentuknya lebih kecil dari bakso Malang dan tidak selengkap bakso Malang. Tetapi bakso Solo dan Wonogiri memiliki rasa khas sapi yang kuat. Bakso Solo dan Wonogiri terdapat campuran irisan daging sapi atau tetelan. Pedagang bakso Wonogiri yang terkenal adalah Ki Ageng Widyanto Suryo pemilik Bakso Lapangan Senayan.
- Bakso keju: bakso resep baru berisi keju
- Bakso Bakar: bakso yang diolesi bumbu khusus dan dibakar langsung (tanpa arang) dan disediakan bersama potongan ketupat dan kuah kaldu yang hangat dan bumbu kacang. Biasanya bumbu oles sebelum dibakar merupakan salah satu yang menentukan enak atau tidaknya bakso bakar.
- Bakso kerikil : bahan daging relatif sama dengan bakso-bakso pada umumnya, namun ukuran bakso ini lebih kecil hingga disebut bakso kerikil.
- Bakso Balungan: bahan dasarnya tulang
Kesehatan
Dalam proses pembuatanya, ada bakso yang dicampur dengan boraks atau bleng untuk membuat tepung menjadi lebih kenyal mirip daging serta lebih awet.[2] Hal ini membuat bakso pernah dianggap makanan yang kurang aman oleh BPOM. BPOM mengingatkan bahwa mengonsumsi makanan berkadar boraks tinggi selama kurun 5–10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker hati.[3] Maka bakso yang dijual di berbagai pasar tradisional dan pasar swalayan diwajibkan bebas boraks.Karena bakso terbuat dari daging, maka sebaiknya bakso disimpan dalam kondisi beku sebelum direbus untuk dikonsumsi. Karena alasan itulah di supermarket bakso dijual dalam kondisi beku untuk menjaga temperatur agar bakso dapat terjaga kualitasnya dan tidak tercemar bakteri. Konsumen perlu berhati-hati dalam memilih bakso yang dijual oleh pedagang bakso keliling. Bakso yang dijual tetapi dipajang di etalase pada temperatur ruang rawan tercemar bakteri, misalnya bakteri penyebab diare atau salmonela penyebab tifus. Pilihlah bakso yang tengah direbus.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bakso
Terimakasih atas informasinya sangat berguna dan produknya juga bermanfaat.... kalau ada waktu boleh ke tempat saya di Dee Jus kami menjual berbagai produk alami, mencegah lebih baik dari pada mengobati......
BalasHapusTerimakasih...
Informasi yang menarik, ijin promosi bagi teman-teman yang sedang mencari Rumah Makan Dieng bisa menghubungi Boemi Dieng
BalasHapusMenyediakan:
Catering Prasmanan / Box
Terimakasih